contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Kamis, 15 Juli 2010


Memang enak jadi orang pinter.
Ia paham cita-citanya.
Ia berani memperjuangkannya
Ia percaya dengan kemampuannya
Ujian lewat. Belajar Sikatt!!

Memang enak jadi orang pinter.
Ia bersiap sejak dari garis start.
Ia ambil tindakan yang tepat.
Ia bikin jaringan yang huebatt!!
Prestasi dapat. Pahala berlipat-lipat!!

Memang enak jadi orang pinter.
Ia gandakan usaha.
Ia evaluasi tiap langkahnya.
Ia tetap semangat hingga meraih surga!

Emang ENAK BENER JADI ORANG PINTER!

Judul: Enak Bener Jadi Orang Pinter
Penulis: Fatan Fantastik dan Deniz Dinamiz
Harga: Rp. 26.000,-

0


Sahabat, perhatikanlah! Layang-layang dapat terbang tinggi justru ketika ia berani menghadang tiupan angin, melawannya, bukan mengikutinya. Makan terasa nikmat, justru ketika kondisi lapar berat. Minum terasa menyegarkan justru ketika haus tak tertahankan. Bahkan bintang pun bisa terlihat terang, justru ketika ia berada di kegelapan malam.

Begitu banyak orang yang gelisah ketika diterpa masalah. Faktor utamanya adalah minimnya pemahaman terhadap pola dan akar permasalahan. Akibatnya, solusi seakan menjadi sesuatu yang sulit terjangkau. Padahal, setiap masalah sesungguhnya memiliki pola tertentu yang sesuai dengan sunnatullah (ketetapan Allah).

Di sini, Anda akan belajar tentang berbagai starategi ampuh menghadapi masalah dan cara-cara mengenal masalah, sehingga akar masalah yang dihadapi akan lebih mudah ditemukan.

Judul: Strategi Ampuh Menyikapi Berbagai Ujian Tuhan (SAMBUT)
Penulis: Kang Zen
Harga: Rp. 30.000,-

0


Salah Satu Pemenang ‘Festival Novel Menggugah’ Pro-U Media

Meskipun berprestasi, Gubernur Jenderal tidak menyertakan Johan dalam penyerangan ke Bukittinggi. Baktinya kepada Kerajaan Belanda seperti dihalangi, hanya karena dia seorang peranakan. Sang Mamanya yang membesarkan hatinya; mengingatkan Johan pada komitmennya ketika mendaftar sebagai tentara. Membesarkan sekaligus memberikan pinta pada anaknya untuk berjanji sebelum menghadapi tentara Paderi: “Berjanjilah untuk membela dan mengasihi kaum pribumi!”

Bagi Syahdan, janji menikahi Marani pada bulan haji seperti mustahil terwujud. Sebelum meninggal, sang ayah meminta Syahdan untuk membelikan sawah bagi adiknya sebelum menikah; sekaligus juga memenuhi harapan sang Amak. Karena janji ini pula, keinginan Syahdan untuk menikah terhijab larangan Amak. Di tengah kerumitan pilihan itu, Syahdan harus pula memenuhi panggilan suci. Negerinya tengah diserang. Dan ia bagian penting dari pasukan Paderi yang bersiap menghadapi serbuan Belanda di Bukittinggi.

Meski sempat bimbang, janji Labek alias Sutan Mantari pada sang angku telah terucap: menikahi putri si angku sekaligus menjaga tokonya. Bayangan utang berlipat dan pengapnya penjara berhasil menghapuskan keraguannya. Bahkan bayangan mewarisi kekayaan sang angku hadir di depan mata. Di kemudian hari, kenikmatan Labek ini harus dibayar mahal: menahan sakit hati akibat perlakuan istri, yang akhirnya berujung pada pilihannya sebagai kolaborator Belanda menghadapi kaum Paderi.

Judul: Janji Para Lelaki
Penulis: Saiful Ardi Imam
Harga: Rp. 40.000,-

0


Adakah di antara engkau yang hari ini menikah?

Kalau ada, saya turut mendoakan: Baarakallaahu laka wabaaraka 'alaika wajama'a bainakuma fii khairin. Semoga Allah memberkahimu dan memberkahi pernikahanmu serta mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan.

Bagi yang menikahnya beberapa hari yang lalu, beberapa minggu yang lalu, beberapa bulan yang lalu, atau bahkan beberapa tahun yang lalu, saya turut mendoakan pula, “Semoga Allah tetap memberikan kekuatan untuk menjalaninya dan mengumpulkan kita semua bersama orang-orang yang kita cintai ke dalam surga-Nya. Amiin.”

Buku “Pernak-Pernik Romantis: Sebuah Kado Cinta untuk Pasangan Mesra, Sejak Malam Pertama hingga Malam-malam Berikutnya” membahas mulai akad nikah dilangsungkan hingga cara-cara memelihara romantisme bersama pasangan tercinta. Bagi yang belum menikah, buku ini insya Allah bisa menambah wawasan menghadapi detik-detik pernikahan. Sedangkan bagi yang sudah menikah, buku ini menjadi bagian dari inspirasi untuk mengembalikan keromantisan masa silam.

Keromantisan tidak bergantung pada beranjaknya usia pernikahan; tidak pula pada banyaknya momongan. Tidak hanya saat rupa masih memesona, tapi juga saat kulit sudah menua. Selama nafas masih tersisa; selama benih cinta masih ada; keromantisan akan senantiasa terasa.

Itulah Pernak-Pernik Romantis.

Judul: Pernak-Pernik Romantis
Penulis: Fadlan Al-Ikhwani
Harga: Rp. 54.000,-

0

Links

Followers